Senin, 09 Maret 2009

Apresisasi Lukisan

Mata Kuliah Apresiasi Seni

Apresiasi Lukisan Affandi “Kandang Penyu”

Oleh: Adnan Agustinanto

NIM: (................) Kelas: B



Photobucket


1. Judul Lukisan : Kandang Penyu (tahun 1987)

2. Ukuran : 100 x 130

3. Teknik Melukis : cat minyak plototan disapu dengan tangan

4. Bahan : cat minyak diatas kanvas (oil on canvas)

5. Harga : -

6. Tinjauan Apresiasi Seni :

Sekilas lukisan Affandi yang satu ini agak susah untuk ditebak apa maksudnya jika belum melihat judulnya. Jika di amati lebih lanjut, lukisan ini menggambarkan tentang keadaan suatu penangakaran penyu dimana banyak penyu di dalamnya. Lukisan ini dibuat ketika Affandi melewati sebuah kandang penyu di daerah pesisiran Jawa Timur. Dia lalu menyiapkan alat lukisnya dan langsung melukis sebagaimana sifat dari aliran ekspresionisme yang langsung melukis ketika menemui objek yang ingin dilukis apa adanya. Karena objek yang tergambar benar-benar ada dalam dunia bukannya dalam angan-angan pelukis, maka lukisannya bersifat ekspresionis realis.

Komposisi objek yang ada di dalamnya telah memenuhi prinsip keseimbangan dengan tataletak objek yang seimbang. Misalnya dinding kandang sebelah kanan yang dibuat dengan goresan tebal sehingga mengisi kekosongan ruang untuk menyeimbangkan berat objek sebelah kiri.

Lukisan ini juga telah memenuhi prinsip harmoni baik warna maupun bentuk dengan komposisi warna sejenis yang didominasi warna kelabu kehijau-hijauan menyatu serasi dengan warna kuning. Objek kura-kura yang agak kabur juga disatukan dan diharmoniskan dengan goresan warna kuning tegas sehingga kesan yang ditimbulkan di tengah tidak kosong. Prinsip kesatuan juga di timbulkan dari komposisi warna sejenis yaitu hijau kelabu dengan kuning sehingga menjadi semacam tali antar objek.

Dalam hal titik pusat perhatian, dinding sebelah belakang/tengah lah yang menggiring gerakan pandangan mata ke titik pusat. Hal ini dikarenakan luasan dinding itu berwarna terang kekuning-kuningan yang kontras dengan objek-objek lainnya dikarenakan sinar matahari menyinari dinding ini dari arah berlawanan. Seandainya dinding belakang ini berwarna segelap / setebal objek lainnya, maka kesan yang ditimbulkan akan menjadi mebosankan dan sulit ditebak maksud dari lukisan. Sehingga dinding yang menjadi pusat perhatian ini memiliki peran yang sangat signifikan.

Dengan teknik plototan yang disapu dengan tangan, irama lukisan “Kandang Penyu” bersifat lemah gemulai dan ekspresif diselingi sisi-sisi tegas. Hal ini juga yang membuat ciri khas lukisan-lukisan ekspresionis realis dari Affandi. Dari semua prinsip lukisan yang ada dalam lukisan ini, teknik melukis jelaslah telah terkuasai dengan baik oleh si pelukis yaitu Affandi.

Next: Apresiasi Wayang Purwa

1 komentar:

  1. Bagus...
    ternyata lukisan "semrawut" seperti itu jadi enak klo di analisa...

    BalasHapus